Kayu meranti merupakan salah satu jenis kayu untuk pintu rumah karena memiliki serat yang indah dan daya tahan yang cukup baik. Namun, ada dua jenis kayu meranti yang tersedia di pasaran, yaitu meranti oven (kiln-dried) dan meranti tanpa oven (air-dried atau kayu basah). Pemilihan jenis kayu ini sangat mempengaruhi kualitas dan ketahanan pintu.
Lalu, apa perbedaan antara pintu kayu meranti oven dan tanpa oven? Simak penjelasannya di bawah ini!

Kadar Air dalam Kayu
Meranti Oven:
- Dalam prosesnya pengovenan dilakukan dalam ruang pemanas (kiln) untuk mengurangi kadar air hingga 10-15%.
- Kayu menjadi lebih stabil, tidak mudah menyusut atau melengkung.
Meranti Tanpa Oven:
- Jika tanpa oven pengeringan kayu meranti akan secara alami dengan kadar air yang masih tinggi, bisa mencapai 30-50%.
- Berisiko lebih tinggi mengalami penyusutan dan perubahan bentuk setelah pemasangan.
Kesimpulan: Kayu yang dikeringkan dengan oven lebih stabil dan tidak mudah berubah bentuk dibandingkan dengan kayu yang dikeringkan alami.
Daya Tahan terhadap Cuaca dan Serangan Hama
Meranti Oven:
- Lebih tahan terhadap cuaca ekstrem karena kadar airnya sudah dikurangi.
- Tidak mudah jamuran atau dimakan rayap, karena proses pengeringan membantu menghilangkan kelembaban yang disukai hama.
Meranti Tanpa Oven:
- Rentan terhadap jamur, rayap, dan serangga kayu karena masih mengandung banyak kelembaban.
- Bisa cepat lapuk jika terkena hujan atau udara lembap dalam jangka waktu lama.
Kesimpulan: Kayu meranti oven lebih tahan lama dan tidak mudah rusak dibandingkan kayu tanpa oven.
Kualitas dan Stabilitas Pintu
Meranti Oven:
- Struktur kayu lebih padat dan kuat, sehingga pintu lebih kokoh dan tahan lama.
- Tidak mudah melengkung atau retak meskipun terkena perubahan suhu dan kelembaban.
Meranti Tanpa Oven:
- Rawan melengkung dan retak, terutama pada area dengan perubahan suhu yang tinggi.
- Pintu bisa berubah bentuk seiring waktu, sehingga sulit untuk ditutup dengan rapat. Pintu dari kayu meranti oven lebih stabil dan tidak mudah berubah bentuk.
Warna dan Tampilan Kayu
Meranti Oven:
- Warna kayu lebih cerah dan merata karena proses pengeringan menghilangkan noda alami oleh kelembaban.
- Finishing lebih mudah dengan plitur, cat duco, atau coating transparan.
Meranti Tanpa Oven:
- Warna bisa terlihat lebih gelap atau tidak merata karena masih mengandung kadar air tinggi.
- Finishing bisa lebih sulit karena kelembaban yang tersisa dapat menghambat penyerapan cat atau plitur.
Kesimpulan: Kayu meranti oven memiliki tampilan yang lebih rapi dan lebih mudah difinishing.
Harga dan Biaya Perawatan
Meranti Oven:
- Harga lebih mahal karena melalui proses pengeringan tambahan.
- Lebih hemat biaya perawatan karena lebih tahan lama dan tidak mudah rusak.
Meranti Tanpa Oven:
- Harga lebih murah, tetapi membutuhkan biaya perawatan lebih tinggi.
- Berisiko harus mengganti pintu dalam beberapa tahun jika mengalami kerusakan akibat penyusutan atau serangan hama.
Kesimpulan: Pintu kayu meranti oven lebih mahal, tetapi lebih awet dan tidak memerlukan banyak perawatan.
Jika Anda mencari pintu kayu meranti yang kuat, stabil, dan tahan lama, pilihlah kayu meranti oven. Meski harganya lebih tinggi, kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan kayu meranti tanpa oven yang masih berisiko melengkung, retak, atau terserang hama.
Jadi, jangan asal pilih! Pastikan pintu kayu meranti yang Anda gunakan sudah melalui proses pengeringan oven (kiln-dried) agar lebih kokoh dan tahan lama. 🚪✨